Rabu, 06 Juli 2011

Wisata Literasi dan Generasi Gemar Membaca


Oleh : D. Dudu Abdul Rahman, S. Pd.

Bagi siswa-siswi sekolah dasar (SD) sampai dengan sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat, bulan Juli ini merupakan masa libur panjang. Tentu mereka senang menikmati masa liburan, setelah dua semester mengikuti proses belajar-mengajar di sekolah.

Liburan panjang ini, akan mereka gunakan untuk refreshing dari aktifitas sehari-hari sebagai pelajar. Tetapi, apa kegiatan positif yang dapat memperkaya pengetahuan mereka selama liburan?

Maka, sebagai orang tua harus memiliki strategi jitu untuk memberi ruang liburan kepada mereka. Salah satu kegiatan positif liburan sambil belajar adalah mengisi kegiatan liburan dengan berwisata literasi. Maksudnya? Wisata literasi yang dimaksudkan adalah mengajak Anak-anak jalan-jalan ke mal. Tetapi, sambil berkunjung ke toko buku yang menyediakan tempat ruang membaca. Di sana, Anak-anak dibiarkan memilih buku-buku yang disukainya atau tempat-tempat lain yang kondusif untuk dijadikan tempat membaca oleh mereka.

Liburan bukan berarti membiarkan Anak-anak memiliki sifat hedonis, tetapi mendidik Anak untuk memanfa’atkan waktu senggang sebagai ruang mencari pengetahuan baru. Bagaimana cara mencari pengetahuan baru? Ya, dengan membaca.

Membaca tidak berupa buku saja, tetapi membaca fenomena di sekitar pun merupakan bagian dari kegiatan salah satu aspek bahasa ini; membaca. Mendidik Anak untuk gemar membaca sangat penting. Untuk mewujudkannya, sebagai orang tua harus pintar membuat strategi. Momentum liburan, selain mempererat ikatan batin dengan Anak, orang tua juga harus mampu mengondisikan Anak untuk membawa mereka ke suatu tempat yang kondusif, misalkan ke perpusatakaan umum. Kemudian, jika di dalam ruangan membuat Anak jenuh, bawalah mereka ke tempat terbuka dengan membawa bekal buku-buku yang mencerahkan buat Anak, selain makanan.

Sebab, pilar utama pendidikan adalah keluarga. Sekolah merupakan media pendidikan formal saja dan waktu mereka di sekolah sangat terbatas. Jadi, keluarga adalah ruang pendidikan yang paling signifikan bagi Anak. Untuk itu, dalam rangka liburan ini, ajaklah Anak-anak kita ke tempat-tempat yang menyegarkan bagi pengetahuan mereka; gedung bersejarah, perpustakaan umum, dlsb.

Kegiatan tersebut, akan memberi pengaruh terhadap kebiasaan Anak dalam kehidupan sehari-hari, baik lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah. Mendidik Anak gemar membaca akan membentuk budaya dan karakter Anak untuk menghargai dunia literasi. Bukankah negara-negara maju itu berhasil, setelah masyarakatnya memiliki budaya tinggi menghargai dunia literasi? Contoh, Negara Jepang paska Bom Hiroshima dan Nagasaki, Kaisar Hirohito menyuruh para pengawalnya untuk mengumpulkan para guru yang masih hidup. Artinya, guru-guru tersebut menransformasikan pengetahuan yang berasal dari buku-buku, sebagai bahan atau materi yang disampaikan ketika di kelas ke murid-muridnya.

Nah, untuk menciptakan generasi berkualitas untuk negeri tercinta ini, baik guru, orang tua, dan masyarakat lainnya, ajaklah Anak-anak berwisata literasi sebagai wujud konkret membudayakan gemar membaca.

Kegiatan membaca seperti membuka pintu dunia, maka dampingilah Anak-anak kita untuk membuka pintu itu, agar mereka bisa mengeja dunia. Dan, ketika mereka masuk sekolah tidak akan ogah-ogahan karena dampak dari libur panjang. Artinya, jangan gunakan libur panjang ini hanya untuk poya-poya, senang-senang, dan hiburan semata yang pada akhirnya membuat Anak menjadi malas belajar di tahun ajaran baru.

Semoga libur panjang ini, dapat dimanfa’atkan oleh Anak-anak kita dengan membaca di mana pun tempatnya. Agar, semakin banyak Anak yang mencintai dunia literasi, maka semakin maju pula negeri tercinta ini. Amin.


Dimuat Pikiran Rakyat Rubrik Forum Guru Edisi Kamis, 7 Juni 2011