Sabtu, 11 Juni 2011

Puisi Nero Taopik Abdillah





















Pulanglah


Pulanglah ke danau bening matahariku
Sebelum semuanya menjadi anaianai
pada sebuah peristiwa Tuhan
Bercerminlah di atas warna air telaga
Kemudian berenanglah dalam tiap jengkal ayat-ayatnya
yang suci. Agar kita tahu, bahwa hidup adalah setitik
perjalanan untuk menjenguk mimpi. Sedang gemerlap
lampu abadi di tamantaman kota kelahiran

2011




Cipatujah

Ah, bukan hanya segenggam pasir yang kau hamburkan ke langit!
Mesinmesin pencongkel kau pasang sepanjang tepian pantai
Nyiur merunduk. Tak ada matahari pagi di sini
Selain air mata yang ditimbun lautan sejak subuh
Hingga petang menjelang. Tak ada irama angin
Selain gemuruh dendam yang memuting
dan camarcamar hijrah ke negri yang riuh

Juni 2011


Dimuat Pikiran Rakyat, Edisi Minggu, 12 Juni 2011.