Kamis, 22 September 2011

Ruang Berkarya Tulis bagi Pelajar di Berbagai Media

Oleh : D. Dudu Abdul Rahman, S. Pd.

Kemajuan teknologi yang semakin pesat, memudahkan siapa pun mencari ruang dalam menuangkan ide, gagasan, inspirasi, imajinasi, dlsb. Hal ini merupakan momentum yang harus dimanfa’atkan sebagai media atau ruang pembelajaran bagi pelajar khususnya, dalam menuangkan karya tulis.

Di era teknologi canggih ini, media elektronik dan cetak membombardir pelajar dengan informasi yang mahadahsyat. Misal; televisi, internet, dan HP berteknologi tinggi dengan gencar memberitakan fenomena di berbagai belahan dunia hanya dengan hitungan detik saja. Seolah-olah, kejadian di dunia bisa digenggam dengan sekepal tangan.

Kecanggihan teknologi di era sekarang jangan dihindari, tetapi dimanfa’atkan sebagai ruang bagi pelajar dalam berkarya tulis. Salah satunya dengan membuat blog, facebook, twitter, dan jejaring sosial lainnya untuk digunakan sebagai ruang menulis. Jika pelajar dibangun pemahamannya tentang media, maka mereka akan memanfa’atkan media sebagai ruang, bukan sebagai lahan yang merusak moral mereka sendiri, artinya sadar media.

Guru dan orang tua harus sadar media, serta memfasilitasi ruang bagi pelajar. Hal ini untuk memudahkan pelaksanaan pembuatan ruang-ruang tadi untuk dipergunakan pelajar dalam menuangkan karya tulis mereka, baik di media online maupun konvensional. Yang penting menuangkan ide menjadi sebuah tulisan inspiratif bagi dirinya atau orang yang mengapresiasinya.

Ketika guru dan orang tua sudah sadar media, lalu memberdayakan kemampuan pelajar dalam bentuk karya tulis, maka penggunaan teknologi informasi internet khususnya– yang akhir-akhir ini sering disalahgunakan oleh para pelajar, dengan berjalan waktu akan mengalami perubahan yang signifikan ke arah yang lebih baik.

Pemberian ruang ini merupakan salah satu tindakan preventif, agar para pelajar menggunakan teknologi informasi/internet secara sehat. Menggunakan internet secara sehat oleh para pelajar memang tidak instan harus melalui proses terlebih dahulu. Oleh sebab itu, kita sebagai pendidik harus memberi ruang kepada mereka untuk berekspresi, khusunya dalam karya tulis.

Selain memberi ruang kepada mereka, kegiatan tersebut merangsang pelajar berkarya dan memberi khazanah dalam dunia literasi. Ketika mereka membuat karya, harus diapresiasi setinggi-tingginya, hal ini untuk memacu mereka agar senantiasa memroses buah pikirannya lebih kreatif.

Bentuk karya tulis bermacam-macam; puisi, cerpen, jurnal, artikel, esai, dlsb. Karya tulis pelajar dapat dijadikan produk pembelajaran. Sehingga, dapat dijadikan portofolio dan sebagai bedah karya di kalangan pelajar. Kegiatan ini dapat membantu proses para pelajar lebih kritis tapi etis. Karya-karya pelajar dapat dimuat di berbagai media; mading, buku, e-book, web, e-paper, surat kabar, dlsb, tinggal guru dan orang tua mau memfasilitasinya saja. Selain memacu kreatifitas pelajar dalam membuat karya tulis, hal ini juga menuntut guru dan orang tua harus semakin luas menjalin link dengan berbagai media.

Menghindari teknologi sama saja menghindari masa depan. Kecanggihan teknologi, tidak selalu negatif. Oleh sebab itu, guru dan orang tua harus cerdas memanfa’atkan dan menggunakan media hingga para pendidik dan pelajar sadar media.

Semakin banyak ruang atau media untuk berkarya tulis, para pelajar akan semakin mudah berbagi informasi, ide, gagasan, dan pengetahuan dengan teman sejawat dan mungkin dengan pelajar lintas negara. Semua ini bisa terwujud, jika pihak pendidik dan orang tua bersedia memberi fasilitas kepada mereka untuk memberi ruang ekspresi dalam berkarya tulis. Ya,kita semua harus sadar media.

Penulis adalah guru SDN. Perumnas 1 Cisalak Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar