Karya :D. Dudu AR
: Tedy Taufiq Rahman
adalah serupa percumbuan retorika
mengenalmu lewat jendela fatamorgana
meskipun terkadang merupa embun di kaca mata,
parasmu tetap tak pernah nampak di antara jelaga shubuh dan kejora
kau selalu sembunyi di balik cadar malam
mengendap di antara bintang dan bulan
terkadang ketika benderang dalam kesempurnaan
tetap saja bersemayam di punggung purnama
tebakkan adalah sajak maya yang selalu digantung
pada demaun jantung yang beterbangan disetiap heran
menjadi awan dan udara, kau semakin mengatur degup
tanya agar tak pernah bicara di nyata – keakraban jiwa tanpa raga – adalah jawaban terbaik untuk bertegur sapa
ketahuilah ketika kembara katamu selengkung
jiwa di langit jingga atau kelambu – tetap memagut indah – adalah semburat yang memintal erat ketika sambungannya menjadi menur di pinggan pekerja pabrik aksara
Aku tahu siapa engkau, meski cukup dengan nama asli saja
Aku tahu siapa engkau, meski tak pernah berkenalan sama sekali
Aku tahu siapa engkau, meski karyamu-ku kini selangit malam
Cirebon, 09 Juli 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar