Izinkanlah, Tuan!
Badai selalu bertamu di gubuk yang berpetak-petak
hempaskan dinding juga atap-atap
diguyur lalu disambar gelegar hawa yang bertubrukan di langit legam
adalah bencana yang tidak pernah usang dari ratapan hingga sekarang
Izinkan berteduh di rumahmu yang beralas marmer
merasakan hangatnya istana yang pernah dibangun
dari darah dan keringat yang lumer
Tasikmalaya, 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar