Larung ke relung kata, mendaki ke pucuk makna, lejar ke langit jiwa, lalu bersedekap menafsirkan diri.
Selasa, 01 Februari 2011
Hutan Tropis yang Tuberculosis
Telaga di puncak gunung yang menjulang
Melecut pendaki memburu pendaran pada setiap linangan
Meskipun ditembus getir dan lejar dinding kesepian
Sebagai lanskap di akhir perjalanan
Keberanian menelusup pada semak-semak berduri
Semakin membakar kelembaban nafsu yang mengendap pada kalbu
Karena ketakutan adalah benalu yang bisa dikibaskan setiap waktu
Membuncahgairahkan kembara menuju taring hidup selayak tahanan sebagai pilihan
Sembunyi-sembunyi menjelajah rawa yang penuh dengan sarang syaitan
Mengagungkan tirakat pada maksiat yang berujung pada kesengsaraan
Tak sedikit pun menghayati hewan liar datang, sebab jiwa menjadi buas
Merampas ladang para petani yang ditanam ribuan mahkota siang
: Ketika matahati beku dirajam kekayaan
Dingin menelusup ke rusuk-rusuk yang demam
Lalu kabut menjadi selimut badan yang mengatup penglihatan
Untuk membungkus timbunan emas di gudang-gudang keserakahan
Semakin menjelaskan tuberculosis pada hutan-hutan tropis
Tasikmalaya, 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar