Larung ke relung kata, mendaki ke pucuk makna, lejar ke langit jiwa, lalu bersedekap menafsirkan diri.
Selasa, 01 Februari 2011
Surat buat Presiden
Yang terhormat kepala negara
Izinkan saya menyapa dan memberikan do’a
Kepada bapak. Agar senantiasa memimpin negeri sekuat tenaga
Semoga Tuhan menaungi langkah-langkah
Membimbing bangsa yang sedang belajar demokrasi
Karena akhir-akhir ini televisi tidak bosan mengebiri mata
Tentang kasus korupsi dan kekerasan sebagai solusi
Yang terhormat kepala negara
Semoga bapak tetap tabah
Menghadapi cobaan yang bertubi-tubi
Mulai bencana hingga aksi para mafia
Di ujung pulau, masih banyak kesengsaraan
Menunggu uluran kesejahteraan
Yang diharapkan bersahabat dengan kaum nelayan, petani, tapi bukan pelaku korupsi
Yang terhormat kepala negara
Jangan berkeluh kesah di mimbar istana
Sebab kami selalu menunggu kabar
Tentang nasib rakyat yang semakin lejar
Menunggu berita tentang harga-harga yang wajar saja sudah cukup
Sebab itulah, kami bias hidup
Waktu merambat semakin cepat
Namun keterpurukan semakin merapat
Hingga banyak yang menjadi korban bunuh diri
Atau serakan korban mutilasi
Yang terhormat kepala negara
Matahari masih terbit mengitari bumi pertiwi
Semoga sebelum terbenam, engkau membawa pendaran
Yang berkilau kepada kaum yang terombang-ambing ombak.
Tasikmalaya, 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar