Karya : D. Dudu AR
Matahari sedang terik-teriknya menjemur keringat usang
sementara, rintihan dari balik telepon genggam meminta sisa keringat
untuk dijual sebagai pengganti lelah
sebab, kepergian pagi adalah lembab pada tubuh gersang puteri kesayangan
Sejenak tercenung memandang tanah kosong yang kering
sejalan pikiran miring tentang ramuan-ramuan di kamar putih yang dipenuhi kotak asing
dan, kepulangan lembayung adalah tangan hampa tanpa membawa setetes embun pun dari pagi
Maaf, Zhiya!
racikan dokter spesialis dalam sebotol penurun panas
tidak mampu menyetubuhi larva dalam kawahmu
sebelum dihujani salju ketika musim dingin bertamu
meracaulah sampai letih meninabobokan pedih
2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar