Karya : D. Dudu Abdul Rahman
Langit tampak legam, ketika kususur setapak tengah hari
Ditemani rinai sepi menggelitik ke hati. Aku pandang sebuah lorong
Tepat menelusup ke jantung ruang temaram, lalu aku larut tenggelam
Barak
Semburat kilat mendadak mengucap salam sekejap, selepas kutenung
Rupa-rupa tercinta persis di balik siluet bilik jendela pekat.
Sejenak menggeleparkan jiwa, isyarat langit di hari pertama pasrah
Barak
Paras-paras pasi semakin menegang di lirih kiri dan kanan
Setelah kurebahkan tubuh disertai gelimang mata air keringat lelah
Kemudian menghulu-hilir dan bermuara di kalbu lillah
Betapa tidak, jiwa raga dibedah agar berbakti ke panduan pertiwi
O, Barak, Barak, Barak
Di ruang ini aku menyelongsong cita
Hingga menemu makna bayu semilir
Lentera Ki Hajar Dewantara
Tasikmalaya, 28 April 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar