Selasa, 18 Mei 2010

BARAK 01


Karya : D. Dudu Abdul Rahman


Langit tampak legam, ketika kususur setapak tengah hari

Ditemani rinai sepi menggelitik ke hati. Aku pandang sebuah lorong

Tepat menelusup ke jantung ruang temaram, lalu aku larut tenggelam


Barak

Semburat kilat mendadak mengucap salam sekejap, selepas kutenung

Rupa-rupa tercinta persis di balik siluet bilik jendela pekat.

Sejenak menggeleparkan jiwa, isyarat langit di hari pertama pasrah


Barak

Paras-paras pasi semakin menegang di lirih kiri dan kanan

Setelah kurebahkan tubuh disertai gelimang mata air keringat lelah

Kemudian menghulu-hilir dan bermuara di kalbu lillah

Betapa tidak, jiwa raga dibedah agar berbakti ke panduan pertiwi


O, Barak, Barak, Barak

Di ruang ini aku menyelongsong cita

Hingga menemu makna bayu semilir

Lentera Ki Hajar Dewantara


Tasikmalaya, 28 April 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar