Jumat, 21 Mei 2010

Rimbun Sesal buat Telapak Surgaku


Karya : D. Dudu Abdul Rahman


Baru terasa bila raga ini jauh

Dari wujud lusuh yang pasti kurindu

Kelangkang parasmu mencabik kalbu berhias sesal

Menggelayut di hati terbalut debar


Namun bila aku dekat

Aku selalu siakan waktu

Menaburkan bunga mawar nan melati

di tangkai jiwamu yang rapuh


Sebenarnya aku pemujamu

Walaupun perangaiku tak seperti itu

Membalas kebaikan-kebaikan tulus

Terangkai nasihat indah nan bijaksana


Ibu, tak pernah kuusap cucuran keringatmu

Yang kau persembahkan untuk jiwa lazuardimu tersayang

Tak pernah pula aku lupa riwayat Hasan dan Husein

yang biasa kau ceritakan untuk mengantarku terbang ke arasy


Aku memang bukan cucu dan putera dari puteri Nabi

Yang s’lalu memperlihatkan keindahan tutur dan berbakti

Namun, aku juga bukan kan’an putera Nuh

Yang s’lalu membangkang bila diperingati


Ibu, Ibu, Ibu,

Kemuliaanmu menundukkan kepalaku

Karena, Tuhan saja menyebutmu tiga kali


Hanya kau yang bisa menempatkanku di bukit tinggi

Hanya kau restu paruku

Hanya kau yang mampu membebaskanku

Dari rantai ranting zaqqum yang panas membara


Dari lubuk hati yang paling dalam

Izinkanlah tangan ini menyentuh ranum telapak jembatan pulang

Agar aku selamat dari cengkram jahanam

Semoga senyummu mekar, meski lantun do'a persembahanku


Hanya untuk mendapatkan ampun-ridhomu

Dari setiap laku buruk yang pernah kulakukan

Aku rela menjadi telaga, tatkala letihmu menganga

Itupun tak sebanding, dengan darahmu yang melanting ke langit

untuk menjadikanku seperti mutiara idamanmu.


Damailah jiwa kekasih Tuhan, aku tunduk agar engkau tenang.


@ Cirebon, 14 Juni 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar