Merenda Do’a selama 4 Tahun
Karya : D. Dudu Abdul Rahman
Saban kejora salami lelap malam
Urung terbuai bunga tidur di atas tembikar Lumpur
Saban kidung Tuhan melantun ke kalbu
Tak pernah alfa untuk merumbai asa kepadaNya
Kadung sudah terjadi, nasib semakin dibui
Genangan tanah legam mengental di hitam resah
Kami tak mampu lagi, untuk berkeluh kepada tuan
Namun, kami masih mampu memintal peluh kepada Tuhan
Kesekian ribu pilin pinta, hanya Dia yang mampu menggemburkan
Jiwa kami yang hampir tenggelam di telan putus asa
Bukan lelah untuk menuntut
Bukan menyerah untuk merunut
Semua milik kami yang terpaksa
Kau renggut bersama lebur tanahmu, tuan.
Hanya saja, semua itu akan percuma saja dengan meminta
Kepadamu yang tak lagi tega menatap parasparas kami
Yang sudah lusuh, berselimut debudebu jalanan
Ya, inilah rumah kami sekarang, beralas trotoar dan beratap langit lazuardi
Tasikmalaya, 19 Mei 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar