Minggu, 27 Juni 2010

Berita Duka dari Tasikmalaya

Karya : D. Dudu AR

Gempa enam koma skala richter
Mengingatkan getir di tahun lalu
: amuk dunia berdansa di depan mata

Ketika lembayung mulai ngungun bersama seduhan
Teh senja yang dinikmati para kerabat
Kau tiba-tiba bersenda sasmita di antara canda tawa
: tasik bergetar lagi hingga kabarnya menggema ke kota laut utara
Mengusir relung mendayu berhamburan keluar pintu selibut

Terawang yang mengawang di antara langit tempurung
Menegaskan bahwa bumi bergoyang kembali pulang
Seperti ramadhan sebelum hijrah di tempat sekarang
: gelisah di kota seberang memunggungi beban

Kata-kata mendadak lenyap, tak bersisa, meskipun puing
Sekejap pengajian pun senyap, serentak menenteng sandal
Yang tadinya khusuk berdo’a agar dunia tidak kiamat

Bukan isyarat lagi, tanah gembur yang dulu sempat makmur
Kini, menjadi alas di antara gorong-gorong yang hampir rapuh
Lalu, menunggu ambruk di tengah isu akhir dunia yang kian semerawut
: bencana beruntun berawal dari kota santri yang berlembah lindai

2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar