Selasa, 15 Juni 2010

Sajak Katarsis


Karya : D. Dudu AR


Badai memang tak pernah bertamu

mengucap salam atau megetuk pintu

dengan angkuh, duduk seronok sambil komat-kamit

melanglang naluri penghadang yang radang


Begitu juga selibut, mengendap di setiap sudut

rongga himpit sebagai satu-satunya selasar sadar

yang tersisa sepetak galengan* sawah


Serasa waktu tinggal sejumput rindu, yang mungkin tersentuh

atau justeru melepuh di didih taman yang gersang kedamaian


Serupa serimpung labirin disetiap lekuk kembara

melengkung jejakjejak pengembara

memilin sebotol nafas di lenjang paling tinggi

mengikat kuat sampai berkecipak dari buih telaga

ke ombak laut utara.


Tasikmalaya, 15 Juni 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar